Setelah mendapat kabar dari Dong Jae, Yeon Doo pun kembali ke SMA Sevit. Bukan hanya kembali, Yeon Doo bahkan mendaftarkan diri untuk masuk ke klub Baek Ho. Namun itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Yeon Doo di tolak oleh Baek Ho.
Guru Im muncul dan menyeret Yeon Doo keluar. Dia membawa Yeon Doo ke ruang guru. Tepat disaat itu, Ibu Yeon Doo juga berada di ruang guru, dia langsung protes karena Guru Im sudah memperlakukan Yeon Doo dengan kasar. Dengan penuh emosi ibu Yeon Doo mengancam akan melaporkan semuanya ke Dinas Pendidikan. Dia benar2 marah karena Guru Im menyeret baju Yeon Doo seperti itu. Ibu Yeon Doo kemudian meminta formulir pindah, namun Yeon Doo malah mengatakan kalau dia tak ingin pindah. Wkwkkwkkw... lucu banget scene ini.
Diluar sekolah Ibu Yeon Doo mulai gemetaran saat menyadari kalau dia sudah marah2 seperti itu. Namun dia langsung merasa lega karena Yeon Doo tidak mau pindah. Melihat anaknya yang mau bertahan di SMA Sevit, sang ibupun berkata kalau mulai sekarang terserah Yeon Doo, dia tak mau lagi menuntut Yeon Doo mendapat peringkat tinggi, yang penting Yeon Doo merasa senang dan nyaman. Dia bahkan mengizinkan Yeon Doo untuk terus menari asalkan Yeon Doo tidak terluka.
Yeon Doo masih kekeuh begabung dengan Baek Ho, karena tak dapat kursi di ruangan Baek Ho, Yeon Doo pun menggunakan parasit tidurnya untuk tengkurap dan ikut belajar di ruangan itu. Guru Im yang sepertinya ditugaskan untuk menghalangi Yeon Doo mengganggu Baek Ho, terus saja menyeret Yeon Doo keluar dari ruangan itu.
Karena ulah yang sudah dia buat, Yeon Doo pun mendapatkan banyak point sehingga dia harus menanggung banyak hukuman dari Guru Im. Saat Yeon Doo dihukum untuk membawa papan pengumuman untuk antri di kantin, tiba2 Hyo Sik muncul dan membawa papan pengumuman yang sama. Namun ternyata tulisan di papan itu bukan hanya pengumuman untuk antri saja, di balik papan terdapat tulisan lain yang mereka perlihatkan pada semuanya saat Guru Im tak melihat ke arahnya. Sayangnya, saking semangatnya, Yeon Doo tidak melihat kode dari Dong Jae sehingga dia pun ketahuan oleh Guru Im dan lagi2 Yeon Doo harus mendapatkan hukuman.
Yeon Doo dan Hyo Sik melakukan hukumannya bersama-sama. Saat itu satu per satu anggota real king yang lain muncul dan ikut bergabung dengan mereka. Mereka semua mengerjakan hukuman dengan gembira. Dan seperti biasa mereka terus bermain-main. Mereka main semprot2an air saat mendapat hukuman menyiram bunga. Kim Yeol dan ha Joon sampai kena semprot saat mereka lewat. Ha Joon hendak marah namun di tahan oleh Kim Yeol yang mengajaknya langsung pergi.
Guru Im muncul dan semua anggota Real King bubar melarikan diri. Tanpa sengaja Yeon Doo berlari kearah Kim Yeol dan menabraknya. Yeon Doo ingin langsung berdiri tapi Kim Yeol malah menahannya. Dia berkata kalau yeon Doo dan dia selalu berada di posisi seperti itu. Saat Kim Yeol hendak mengatakan satu.... Yeon Doo langsung beranjak.
Tepat disaat itu Dong Jae datang dan melempar susu strawberry untuk Yeon Doo. Mereka pun kemudian berjalan pergi sambil minum susu itu bersama. Kim Yeol dan Ha Joon pergi ke kantin, penasaran pada rasa susu strawberry yang di minum Yeon Doo, Kim Yeol pun ikut2an membelinya dan langsung mencobanya.
Yeon Doo dan Dong Jae sekarang sudah berada di lapangan basket. Dong Jae membantu mengeringkan rambut Yeon Doo yang basah. Karena Yeon Doo terus mengeluhkan tentang real king yang bubar dan rasa tak enaknya pada anggota yang lain, Dong Jae langsung berdiri dan memasukkan bola ke ring sambil berkata kalau Kang Yeon Doo pasti bisa bertahan, Kang Yeon Doo pasti akan menang melawan Sevit.
Melihat Dong Jae melakukan itu, membuat Yeon Doo berdiri sambil berkata “hei, aku juga mau melempar bola”. Lalu Yeon Doo mengambil bola dari tangan Dong Jae, dan berkata “Aku, Kang Yeon Doo, akan menang melawan Kepala Sekolah!”, sambil melemparkan bola ke ring. Tetapi lemparan Yeon Doo tidak masuk kedalam ring, melihat itu Dong Jae pun tertawa dan memberikan bola lagi kepada Yeon Doo. Yeon Doo pun mencoba lagi dengan berkata “Oke...Kang Yeon Doo akan merebut kembali real king”, tetapi lemparannya tetap tidak masuk kedalam ring itu.
Yeon Doo pun berbalik dan meninggalkan Dong Jae, Dong Jae pun bertanya “Kau mau ke mana?” dan Yeon Doo pun menjawab “Bersih-bersih”. Kemudian Dong Jae pun memasukan bola ke ring sambil berkata “Kang Yeon Doo akan merebut kembali Real King.” Lalu Dong Jae pun berputar senang karena bola yang ia lempar masuk ke ring.
Di sisi lain Kwon Soo A sedang duduk di tempat tidurnya sambil memikirkan interviewnya dengan perakilan dari universitas Harvard. Namun menurut perwakilan itu Soo A masih belum memenuhi persyaratannya. Karena masih belum dikatakan lulus kualifikasi, Soo A pun menyalahkan Direktur Lee yang tak sanggup membuatnya layak. Dia menyuruh Direktur Lee untuk menutupi semua kelemahannya, bagaimana pun caranya.
Kemudian ponsel Soo A berbunyi dan ternyata itu sms dari Direktur Lee yang berisi “ Aku sudah sampai di sekolahmu.”. Soo A pun langsung berdiri dan hendak keluar tetapi Yeon Doo masuk dan berdiri tepat di hadapan Soo A sambil memberikan alat-alat untuk bersih- bersih. Soo A pun bertanya “Apa?”, dan Yeon Doo menjawab “ Ini pel dan juga sapu oh, ya. Kau pasti tak tahu karena tak pernah menyentuhnya.”
“Minggir. Aku sedang tidak mood” kata Soo A sambil berjalan keluar tetapi ditahan oleh Yeon Doo dengan berkata “Hei, siapa yang mengijinkanmu pergi? Bersihkan” sambil memegang tangan Soo A.
“
Kau, kau memang berkulit tebal, ya? Jika aku jadi kau, aku tak akan mampu menaikkan kepalaku. Bukan nya kau berbeda? Bukannya karena itu kau keluar dengan gaya sombongmu” Kata Soo A.
“Apa?” ucap Yeon Doo.
“Apa kau menyesal telah bersikap sombong seperti itu? jika kau mau kembali, tak usah belagak dan diamlah..” jawab Soo A,
“ kau bahkan tak mengerti perkataanku. Si urutan kedua apanya? Aku memintamu menyapu, tapi kenapa kau malah berceramah? Baiklah. Karena berhubung kita sudah bicara begini. Aku akan rerap bertahan di sini. Lalu aku akan melihatmu gagal dengan mataku sendiri. Aku akan menunggumu berlutut dan meminta maaf. Dan...akan kupastikan melihatmu menyapu hari ini.” Ucap Yeon Doo dan itu membuat Soo A kesal sampai2 dia menjatuhkan alat pel dan mendorong Yeon Doo lalu diapun berjalan pergi.
Direktur Lee berpapasan dengan Kim Yeol dan Ha Joon. Dia kemudian memberikan kartu namanya dan memberi penawaran pada Kim Yeol untuk masuk ke sekolah Ivy. Karena menurut Direktur Lee, universitas Korea terlalu rendah untuk kepintaran yang dimiliki Kim Yeol.
Setelah berjalan meninggalkan Kim Yeol dan Ha Joon, Direktur Lee bertemu dengan Soo A yang ternyata sedari tadi mendengarkan pembicaraan Direktur Lee dengan Kim Yeol. Soo A menyindir Direktur Lee yang melakukan bisnis diam2 dengan Kim Yeol. Tak mau kehilangan klien seperti Soo A dan ibunya, Direktur Lee pun menjawab kalau Soo A hanya salah paham, karena tugas dia ke sekolah ini adalah untuk memasukkan Soo A ke Harvard.
Di kantornya kepala sekolah mengamuk pada Guru Im karena seharian ini dia sudah mendapatkan banyak telepon dari wali murid yang memberikan keluhan. Para wali murid mengeluh karena perbuatan Yeon Doo dan kawan-kawannya. Guru Im pun memberi saran agar mereka mengembalikan Real King saja agar Yeon Doo cs tidak berulah, namun Kepala Sekolah Choi menolak, dia tetap pada pendiriannya, dia tak mau Real King kembali dibentuk.
Tepat disaat itu Direktur Lee datang menemui Kepala Sekolah. Dia datang untuk meminta Kepala Sekolah membantu Soo A masuk ke harvard bagaimanapun caranya, lagipula Kepala Sekolah juga sudah menerima suap dari ibu Soo A, jadi tak ada alasan lagi buat dia menolak.
Soo A dan kedua temannya mengerjai Yeon Doo, mereka memasukkan barang2 Yeon Doo ke dalam mesin cuci dan menggilingnya. Tentu saja hal itu membuat Yeon Doo kesal apalagi piala kemenangannya bersama Real King dan fotonya bersama real King jadi rusak. Namun Yeon Doo tak bisa membalas karena mereka bertiga dan dia hanya sendiri. Tepat disaat itu anggota Real King yang lain muncul dan langsung melucuti barang2 ketiga cewek itu, seperti yang mereka bertiga lakukan pada Yeon Doo, barang2 mereka juga di masukkan ke dalam mesin cuci dan digiling.
Anggota real King berkumpul lagi dan Yeon Doo benar2 puas sampai2 dia berkata kalau real King belum mati. Namun tiba2 Joon Soo melempar sesuatu dengan keras. Dia berkata kalau Real King sudah mati, selain itu apa mereka semua tak mau melanjutkan studi mereka ke perguruan tinggi. Untuk mendapatkan hal itu, mereka hanya harus menahan diri sebentar sampai mereka bisa keluar dari SMA Sevit.
Yeon Doo lalu menjawab kalau mereka tak bisa melakukan hal tersebut selagi mereka masih menjadi manusia. Yang dia inginkan hanyalah menari dan bahagia.
“Di usiaku yang 18 tahun, yang aku punya hanyalah kalian. Jadi, apakah salah aku mencoba untuk bahagia sekarang?” tanya Yeon Doo dan Joo Soo menjawab kalau pihak sekolah tak mengizinkan mereka untuk bahagia dengan cara Yeon Doo itu. Joo Soo pun berjalan pergi meninggalkan mereka semua.
Real King tanpa Joo Soo berkumpul lagi, mereka mendiskusikan gerakan yang bagus untuk tarian mereka. Karena mereka tak punya ruangan khusu lagi, jadi mereka menggunakan koridor sekolah untuk latihan. Guru Im dan Kepala Sekolah Choi muncul dan melihat apa yang mereka lakukan. Guru Im pun langsung menghampiri mereka dan menghukum mereka semua.
Saat Guru Im akan memutuskan hukuman apa yang tepat untuk mereka, Kepala Sekolah Choi datang dan memberitahukan agar semua anggota Real King besok datang ke ruangan Baek Ho. Karena dia ingin menyampaikan sesuatu yang penting.
Semua anggota Real King dan Baek Ho kembali bertemu. Mendengar kalau yang menyuruh Real King datang ke Baek Ho adalah kepala Sekolah Choi, Kim Yeol seperti bisa menebak apa yang direcanakan oleh kepala sekolah.
“Dalam 2 bulan ini... Baek Ho, club cheerleading sekolah akan bersaing dalam kompetisi regional.” Ucap Guru Im mengenai alasan dikumpulkannya mereka semua. Tentu saja mereka semua langsung tak terima karena harus satu tim dengan musuh bebuyutan.
Kepala Sekolah lalu menambahkan karena masalah yang di timbulkan Yeon Doo sampai ke Dinas Pendidikan, membuat mereka harus mengikuti kompetisi itu dan yang menjadi penanggung jawab atas kompetisi itu agar mereka menang adalah Yeon Doo dan Kim Yeol yang notabennya adalah ketua dari kedua club itu.
Agar Real King tidak menolak penggabungan tim itu, Kepala Sekolah memberikan hadiah untuk mereka berupa dibukanya kembali club Real King. Tentu saja hal itu membuat Yeon Doo jadi bimbang. Setelah berdiskusi dengan semua anggota tim-nya, Yeon Doo hendak mengatakan iya pada kepala sekolah, namun sebelum kata itu terucap dari mulutnya, Kim Yeol langsung memotong. Dia mengatakan kalau ada satu hal yang aneh ketika Kepala Sekolah tiba2 membentuk club cheerleding.
Kim Yeol kemudian menelpon Direktur Lee. Dia berkata pada Direktur Lee kalau dia berniat masuk sekolah Ivy, namun dia merasa persyaratan yang dia miliki kurang. Dan Direktur Lee kemudian menjawab:
“Kau adalah anggota Baek Ho kan? Jangan khawatir. Baek Ho akan bersaing dalam kompetisi “cheerleader” nantinya. Jika kau menang, maka sekolah Ivy akan kau menangkan juga. Kenapa kau tak bergaung dalam firma konsulku saja? Kapan kau punya waktu?” tanya direktur Lee namun Kim Yeol langsung menutup teleponnya. Direktur Lee tidak tahu situasi yang sedang terjadi, jadi dia menjawab dengan sejujur2nya.
Setelah mendengar penjelasan Direktur Lee tadi Yeon Doo masih tak mengerti, sehingga membuat Kim Yeol menjelakannya.
“Satu, diantara kita ada yang berusaha masuk ke sekolah Ivy.” Ucap Kim Yeol dan memang benar apa yang dia katakan.
Flasback!
Direktur Lee memberitahu Soo A dan ibunya tentang para Presiden US yang pernah menjadi anggota club cheerleader. Dia menambahkan kalah kalau Sekolah Ivy secara khusus sangat menyukai para alumni club cheers. Jadi kalau SMA Sevit ikut kompetisi maka kemungkinan mereka menang adalah 33% karena dari penelitiannya, SMA yang bagus club cheersnya hanya ada dua sekolah. Namun ibu Soo A masih tak puas kalau kesempatan menang mereka hanya 33 %, dia ingin kesempatan menangnya jadi 100 %.
“Dua.... bagi Baek Ho, yang tidak pernah ikut kompetisi seperti ini. Jika bisa menang, akan sangat menguntungkan.” Ucap Kim Yeol dan tepat berada di depan Soo A.
“Tiga... oleh karena itu, kepala sekolah memutuskan untuk memanfaatkan real King.” Ucap Kim Yeol tepat di depan Yeon Doo. Ya, apa yang di katakan Kim Yeol semuanya benar.
Flashback!
Karena ibu Soo A ingin kemungkinan 100 % maka Direktur Lee menyarankan agar memanfaatkan real king sebagai dancernya karena mereka punya basic dalam hal cheers.
Kembali lagi ke sekolah dimana Kim Yeol hendak mengatakan pemeran utama yang akan mereka bantu melalui kompetisi cheers ini. Namun sebelum dia memberitahu Yeon Doo langsung menyebut nama, “Kwon Soo A.” Setelah mendengar itu reflek mereka semua langsung menoleh ke arah Soo A.
Apa yang akan terjadi setelah ini? Apakah mereka benar2 akan menerima tawaran masuk ke club Cheerleader... jangan kemana2 tunggu kelanjutan sinopsisnya yah...
No comments:
Post a Comment